Direktur Utama Pegadaian, Bapak Suwhono, mengatakan, Produk anyar ini diracik untuk membuka peluang kepada masyarakat luas untuk berinvestasi emas semurah mungkin.
"Misalnya, minimal antara Rp. 5.000 - Rp 10.000 nanti diekuivalenkan dengan berat emas 0,01 gram," kata Bapak Suwhono di Jakarta, akhir pekan lalu.
Nasabah tidak akan berspekulasi dengan harga emas karena, tabungan emas akan disesuaikan dengan harga emas ketika transaksi dilakukan pertama kali. Nasabah akan menabung mulai dari berat terendah.
Saat nasabah ingin menuai jerih payahnya, sambung dia, nasabah bisa mencairkan tabungan emasnya, baik dalam bentuk emas ataupun secara tunai. Harga penjualan emas akan yang disesuikan ketika waktu penjualan.
Bapak Suwhono yakin, produk iniakan mendapatkan respon positif dari nasabah. 'Sekarang masih dirancang produknya. Mudah-mudahan tidak akan lama, akhir tahun ini. Sehingga, tabungan emas bisa mulai dipasarkan kepada masyarakat tahun depan." terang Bapak Suwhono.
Cara penjualan emas ini merupakan salah satu strategi baru Pegadaian. Hingga akhir kuartal ketiga, Pegadaian menjual 1.4 ton emas dengan nilai sekitar Rp. 600 Miliar.
Sekadar informasi, saat ini, harga emas lunglai, Kondisi ini terjadi sejak tahun lalu. Pegadaian pun terkena ambasnya. Tercermin dari perolehan laba yang terus turun. Pada kuartal ketiga ini, laba Pegadaian cuma Rp 1 Triliun atau turun sekitar 20 Persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Sebagai alternatif dari bisnis pembiayaan emas Pegadaian yang terus melempem, perusahaan pelat merah ini merasa perlu mendiversifikasi produk untuk membuat bisnisnya terus tumbuh. Tapi, Pegadaian juga terus mengaktifkan lini usaha pembiayaan nonemas,seperti gadai mobil atau barang-barang elektronik yang mempunyai nilai (kontan/Christine Novita N)
Sumber : Koran Tribun Jabar Senin 3 Nov 2014 (Hal 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar